I am Busy

 Masih terngiang di ingatan, seolah-olah baru saja menutup telephone sehabis melepas rindu berbicara dengan orang tua. Sangat vivid sekali di fikiran saya Almarhumah Ibu pasti selalu memulai percakapan dengan "Assalamu'alaikum, maaf dek... lagi sibuk ndak? Ibu ..." atau Almarhum Bapak "Assalamu'alaikum ... Adek lagi sibuk ga? Bapak ..." Suara mereka ketika berkata ini saya rekam dalam otak saya dan menjadi harta berharga dalam ingatan/momen dalam hidup saya.

Demi Allah saya super-super sangat bersyukur (seingat saya) ndak pernah bilang "lagi sibuk" ke orang tua, ndak peduli sebenarnya ada berapapun atau sebesar apapun deadline saat itu. Jangankan ke orang tua, ke orang lain-pun saya pribadi biasanya "malu" untuk bilang "saya lagi sibuk".* 

Istri saya sering menganggap saya "stupid" karena hal ini. Secara logika memang iya, sering banget saya mengorbankan waktu tidur atau waktu mengerjakan tugas/kerjaan yang lagi mepet deadline untuk orang lain. Bahkan ke orang-orang yang menghubungi kadang kalau lagi butuh aja dan setelah dibantu tiba-tiba lupa ingatan .. 😅 .. Regardless, saya sendiri merasa ndak masalah kalau mereka seperti itu, bahagia bisa bermanfaat bagi orang lain itu adalah reward saya. Bagi saya pribadi lebih baik jadi orang stupid tapi bermanfaat bagi orang lain, ketimbang jadi pintar dan hebat tapi untuk diri sendiri.

Membagi waktu dengan orang lain sejatinya kita (literally) memberikan sebagian hidup kita. Uang bisa dicari, tapi waktu tidak akan pernah kembali. Wajar saja banyak orang selektif dalam membagi (waktu) hidupnya dengan orang lain. Sehingga jangan lupa untuk berterima kasih sebesar-besarnya jika ada orang yang mau meluangkan waktunya untuk kita. Walau untuk sekedar bercakap via messaging application (misal WA).

Ada yang bilang juga "sibuk" itu sebenarnya tidak ada. Yang ada adalah prioritas, ... itulah mengapa kadang saya suka malu bilang saya lagi sibuk. Karena sesibuk apapun, saya masih suka tiduran, pegang HP dan buang waktu (hidup) dengan scroll-scroll media sosial atau kegiatan useless lainnya. Ketimbang begitu, sebenarnya bantu teman/saudara/apalagi orang tua lebih penting kan?... 

Saran saya jika memang super-super sibuk banget lebih baik (seharusnya) HP dijauhkan/matikan saja. Ketimbang bilang "saya sibuk" tapi ternyata masih suka buang waktu. Hal ini akan menyakiti perasaan orang lain yang mungkin darurat butuh sekali bantuan kita. Wallahu a'lam bishawab.

* Saya sering bilang sedang sibuk biasanya hanya ke tele-marketer, karena emang ganggu banget dan menurut saya useless banget.